Survei CSIS yang dilansir
Agustus ini menempatkan PPP di atas PKS, PAN, PKB, Nasdem, dan Hanura.
Jadi, kader PPP yang terbujuk rayu Nasdem atau partai lain,
bersiap-siaplah untuk gigit jari. Makanya, istiqamah bersama PPP.
VIVAnews -
Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan
bahwa elektabilitas Partai Golkar di posisi teratas. Sementara, posisi
kedua ditempati PDIP, dan menyusul Partai Demokrat pada urutan ketiga.
Peneliti CSIS, Philips Vermont, mengemukakan bahwa partai Golkar mendapat 18 persen suara, sementara PDIP 11,6 persen dan disusul partai Demokrat mendapat 11,1 persen. Sementara partai lainnya, seperti Gerindra mendapat 5,2 persen, PPP mendapat dukungan sebanyak 3 persen, PKB 2,8 persen, PKS 2,2 persen, PAN 2 persen.
Partai baru seperti Nasdem mendapat 1,6 persen. Perolehan Nasdem itu lebih tinggi dibandingkan dengan partai Hanura yang mendapat suara 1,5 persen.
Perolehan tiga partai
teratas pada survei Juli 2012 ini, berbeda dengan hasil survei Januari
2012. Golkar dan PDIP, misalnya, cenderung naik. Golkar naik 7,5 persen
dan PDIP sebanyak 3,8 persen dibanding hasil survei yang dilakukan pada
Januari lalu. Sementara, Demokrat justru turun 1,5 persen.
Meski Golkar menempati posisi paling tinggi, Philips mengatakan, partai itu harus berhati-hati karena sebanyak 41 persen masyarakat belum menentukan pilihan pada partai manapun. "41 Persen yang belum memilih, ini kecenderungannya akan lari ke partai kecil-kecil," kata Philips di Gedung CSIS, Rabu 8 Agustus 2012.
Partai menengah seperti Gerindra, PPP, PKB, PKS, PAN, Nasdem dan Hanura, kata Philips masih memiliki kesempatan untuk merebut suara yang belum menentukan pilihan itu.
"Misalnya, PKS harus mengevaluasi diri, karena mesinnya tidak sebaik sebelumnya," kata Philips.
Hasil ini, didapat dari survei yang dilakukan pada 6-19 Juli 2012 di seluruh provinsi di Indonesia kecuali Papua. "Wawancara tatap muka dilakukan di 32 provinsi, Papua saat itu dalam keadaan tidak kondusif, banyak penembakan dan lain-lain, secara statistik juga sangat kecil. Sehingga tidak kami ikutkan," kata dia.
Survei ini dilakukan dengan jumlah sampel 1.480. Dengan margin error 2,55 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pemilihan responden ini dilakukan secara acak bertingkat, mulai dari kelurahan, RT dan kepala keluarga. Dengan perbandingan sampel desa-kota sebanyak 50-50 persen sesuai dengan data BPS terbaru 2011.
Meski Golkar menempati posisi paling tinggi, Philips mengatakan, partai itu harus berhati-hati karena sebanyak 41 persen masyarakat belum menentukan pilihan pada partai manapun. "41 Persen yang belum memilih, ini kecenderungannya akan lari ke partai kecil-kecil," kata Philips di Gedung CSIS, Rabu 8 Agustus 2012.
Partai menengah seperti Gerindra, PPP, PKB, PKS, PAN, Nasdem dan Hanura, kata Philips masih memiliki kesempatan untuk merebut suara yang belum menentukan pilihan itu.
"Misalnya, PKS harus mengevaluasi diri, karena mesinnya tidak sebaik sebelumnya," kata Philips.
Hasil ini, didapat dari survei yang dilakukan pada 6-19 Juli 2012 di seluruh provinsi di Indonesia kecuali Papua. "Wawancara tatap muka dilakukan di 32 provinsi, Papua saat itu dalam keadaan tidak kondusif, banyak penembakan dan lain-lain, secara statistik juga sangat kecil. Sehingga tidak kami ikutkan," kata dia.
Survei ini dilakukan dengan jumlah sampel 1.480. Dengan margin error 2,55 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pemilihan responden ini dilakukan secara acak bertingkat, mulai dari kelurahan, RT dan kepala keluarga. Dengan perbandingan sampel desa-kota sebanyak 50-50 persen sesuai dengan data BPS terbaru 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar