Ilma yang mengidap penyakit Hydrochepalus sejak berumur 40 hari. Bagian kepala yang mongering dan mengelupas. Ia juga sempat membawanya dua kali untuk persiapan operasi, tetapi pihak dokter di Banjarmasin mengaku tak siap untuk melakukannya.
Saat ini, ia yang bekerja sebagai penjaga kandang hanya berpenghasilan Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu per bulan, hanya mampu merawat putrid tercintanya di rumah. Sesekali sejumlah orang datang membesuk dan sekadar memberikan bantuan. Kekurangan biaya pengobatanlah yang tak bisa membuat Raudatul beserta keluarga lainnya tak bisa memberikan pengobatan yang layak. Bantuan dan pertolong pihak dermawan sangat diharapkan untuk menopang usahanya itu.
Seiring dengan pemberitaan di Media, pihak DPC PPP Kota Banjarbaru mengunjungi kediaman Ilma di Cempaka. “Ini merupakan bentuk kepedulian sosial kita dalam konteks sesama umat muslim. Tentu kita bersaudara dan saling membantu. Kita sekadar ingin meringankan beban dan setidaknya bisa membantu ala kadarnya,” kepada wartawan, Rabu, kemarin,” katanya.
Menurutnya, melakukan kegiatan kebaikan tentu menjadi hal yang kolektif menjadi kewajiban segala pihak. “Saya rasa sebelum kami pun sudah banyak yang membantu dan berharap setelah kami juga semakin banyak yang datang untuk memberikan bantuan keapada Ilma,” harapnya.
Keterbatasan ekonomi dinilai Jaya menjadi faktor utama lambannya penanganan medis. Meski demikian kesembuhan tetap ada harapan. “Keprihatinan kita pun sudah disampaikan ke Ketua DPW Kalsel Rudy Ariffin yang juga Gubernur dengan Aditya Mufti Arifin,” ujarnya.
Kedatangnannya juga didampingi sejumlah anggota DPRD Kota Banjarbaru dari fraksi PPP. Pihaknya sangat mengharapkan kesembuhan atas ilma. “Mudah-mudahan kepedulian dari berbagai pihak semakin berdatangan. Sembari berdoa dan berikhtiyar. Sebagai sesame warga Kota Banjarbaru kita merasa satu keluarga dan harus saling membantu,” katanya Jaya menambahkan.
Dikatakannya, pihaknya mengupayakan akan mengadakan penggalangan dana ke beberapa rekan di DPRD dan ini sifatnya spontanitas urunan dari para Anggota DPRD.
Ia mengingatkan fungsi pihak pelayanan kesehatan dievaluasi agar kejadian yang diderita Ilma tidak terulang lagi. “Respon masyarakat yang ingin membantu tentu sangat tinggi seiring dengan pemberitaan di media-media. Dalam hal ini media sangat berperan aktif untuk meemberikan informasi untuk kalangan yang mampu membantu terutama Pemrintah Kota. Kalau tidak dijembatani ini nanti seseolah tidak diperhatikan, jadi komunikasi ini penting,” ingatnya.
Pihaknya berharap, Yayasan Hedrosypalus bisa berperan aktif dalam menangani persoalan itu. “Tetapi memang ada sebelum dibawa untuk perobatan yang lebih intensif. Harus melakukan tindak sitiscan terlebih dahulu. Dan meminta dari Rumah Sakit Ulin agar merujuk ke Surabaya atau Malang. Dengan ini kita sekaligus mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat yang mampu untuk berbuat kebaikan dan memberi bantuan kepada Ilma,” pesannya.
Sebelumnya, Raudatul Badiyah mengaku cukup banyak yayasan yang bertandang ke rumahnya untuk sekadar menjenguk dan memberikan bantuan berbentuk materi. “Ada dari Hijab Society, Ada dari Bank BNI juga, Trio Motor dan lain,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar